I. INDIVIDU,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
1.
PERTUMBUHAN INDIVIDU
Kata individu berasal dari bahasa latin individuum yang
atinya tidak terbagi. Ia merupakan suatu sebutan yang dipakai untuk menyatakan
suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Arti lainnya adalah sebagai
pengganti “orang seorang” atau manusia perorangan.
Kata individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan
yang tak dapat dibagi antara jiwa dan raganya, melainkan sebagai kesatuan yang
terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan.
Dalam pandangan psikologi sosial, manusia itu disebut
individu bila pola tingkah lakunya bersifat spesifik dirinya dan bukan lagi
mengikuti pola tingkah laku umum. Ini berarti bahwa individu adalah seorang
manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas di dalam lingkungan
sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku
spesifik dirinya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan:
Pendirian
Nativistik. Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat bahwa pertumbuhan
itu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir.
Pendirian
Empiristik dan environmentalistik. Pendirian ini berlawanan dengan pendapat
nativistik, mereka menganggap bahwa pertumbuhan individu semata-mata tergantung
pada lingkungan sedang dasar tidak berperan sama sekali.
Pendirian
konvergensi dan interaksionisme. Aliran ini berpendapat bahwa interaksi antara
dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.
2. FUNGSI
KELUARGA
Keluarga adalah unit satuan masyarakat yang terkecil yang
merupakan suatu komponen kecil dalam masyarakat. Dalam perkembangan individu,
keluarga disebut sebagai primary group.
Macam-macam fungsi keluarga :
Fungsi biologis, keluarga dapat menyelenggarakan persiapan
perkawinan bagi anak-anaknya berupa : pengetahuan kehidupan sex suami-istri,
pengetahuan mengatur rumah tangga bagi istri, pengetahuan tugas suami,
memelihara pendidikan baagi anak-anak.
Fungsi pemeliharaan, keluarga dapat memberikan perlindungan
seperti : menyediakan rumah sebagai tempat berlindung, memelihara kesehatan,
memberikan pengamanan dari bahaya.
Fungsi
ekonomi, keluarga memberikan kebutuhan pokok seperti : sandang pangan dan
tempat tinggal
Fungsi keagamaan, keluarga diwajibkan
untuk menjalani dan mengamalkan ajaran-ajaran agama sebagai manusia yang
bertakwa kepada Tuhan YME.
Fungsi sosial, keluarga berperan untuk memperkenalkan
nilai-nilai dan sikap yang dianut oleh masyarakat pada anak-anaknya seperti
mempelajari peranan yang diharapkan akan mereka jalankan kelak. Dalam fungsi
ini keluarga diharapkan menjadi pewarisan kebudayaan atau nilai-nilai
kebudayaan seperti sopan santun bahasa, cara bertingkah laku, ukuran tentang
baik buruknya perbuatan.
3.
INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT
Individu
Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam
ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat
yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil.Sebagai contoh,
suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam
kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan
yang lebih kecil.
Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang
berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau
masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan
kelompok dimana dirinya bergabung.
Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu
masyrakat yang menjadi latar belakang keberadaanya. Individu berusaha mengambil
jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan
keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya.
Manusia sebagai individu salalu berada di tengah-tengah
kelompok individu yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi yang
prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat membentuknya pribadinya. Namun tidak
semua lingkungan menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi tetapi ada kalanya
menjadi penghambatproses pembentukan pribadi.
Pengaruh lingkungan masyarakat terhadap individu dan
khususnya terhadap pembentukan individualitasnya adalah besar, namun sebaliknya
individu pun berkemampuan untuk mempengaruhi masyarakat. Kemampuan individu
merupakan hal yang utama dalam hubungannya dengan manusia.
Keluarga
Keluarga adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau
seluruh bangunan yang tinggal bersama dan makan dari satu dapur yang
tidak terbatas pada orang-orang yang mempunyai hubungan darah saja, atau
seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang mengurus keperluan
hidupnya sendiri.
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga
“kulawarga” yang berarti “anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga adalah
lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah, bersatu.
Keluarga inti ”nuclear family” terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka.
Dari
pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah :
Unit
terkecil dari masyarakat
Terdiri
atas 2 orang atau lebih
Adanya
ikatan perkawinan atau pertalian darah
Hidup
dalam satu rumah tangga
Di
bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga
Berinteraksi
diantara sesama anggota keluarga
Setiap
anggota keluarga mempunyai peran masing-masing
Diciptakan,
mempertahankan suatu kebudayaan
Berbagai
peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :
Peranan Ayah
: Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah,
pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai
anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya
serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
Peranan Ibu
: Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus
rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai
salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat
dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari
nafkah tambahan dalam keluarganya.
Peran Anak :
Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya
baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok individu yang
mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya.Kata
“masyarakat” sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab,
musyarak. Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan
cara utamanya dalam bermata pencaharian dan dapat pula diorganisasikan
berdasarkan struktur politiknya. Ilmu untuk mempelajari masyarakat adalah
Sosiologi.
Dari
pengertian di atas dapat disimpulkan masyarakat adalah :
Kumpulan
sekian banyak individu yang terikat oleh satuan adat, hukum dan kehidupan
bersama
Kesatuan
sosial yang mempunyai hubungan erat
Kumpulan
individu-individu yang mandiri dan hidup berdampingan dalam waktu yang cukup
lama.
Hak Dan
Kewajiban Individu dalam Masyarakat
Hak ialah suatu yang merupakan milik atau dapat dimiliki oleh
seseorang sebagai manusia. Hak ini dapat dipenuhi dengan memenuhinya atau dapat
juga hilang seandainya pihak yang berhak merasa rela apabila haknya tidak
dipenuhi.
Kewajiban ialah hal-hal yang wajib dilakukan atau diadakan
oleh seorang dari luar dirinya untuk memenuhi hak dari pihak yang lain.Yang
dapat menentukan individu memiliki hak dan kewajiban adalah norma yang dianut,
adat istiadat yang mentradisi dan agama yang diyakini.
4. HUBUNGAN
INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
Individu barulah dikatakan sebagai individu apabila pada
perilakunya yang khas dirinya itu diproyeksikan pada suatu lingkungan sosial
yang disebut masyarakat. Satuan-satuan lingkungan sosial yang mengelilingi
individu terdiri dari keluarga, lembaga, komunitas dan masyarakat.
1. Hubungan
individu dengan keluarga
Individu memiliki hubungan yang erat dengan keluarga, yaitu
dengan ayah, ibu, kakek, nenek, paman, bibi, kakak, dan adik. Hubungan ini
dapat dilandasi oleh nilai, norma dan aturan yang melekat pada keluarga yang
bersangkutan.
Dengan adanya hubungan keluarga ini, individu pada akhirnya
memiliki hak dan kewajiban yang melekat pada dirinya dalam keluarga.
2. Hubungan
individu dengan lembaga
Lembaga diartikan sebagai sekumpulan norma yang secara
terus-menerus dilakukan oleh manusia karena norma-norma itu memberikan
keuntungan bagi mereka.
Individu memiliki hubungan yang saling mempengaruhi dengan
lembaga yang ada disekelilingnya. Lingkungan pekerjaan dapat membentuk individu
dalam membentuk kepribadian. Keindividuan dalam lingkungan pekerjaan dapat
berperan sebagai direktur, ketua dan sebagainya. Jika individu bekerja, ia akan
dipengaruhi oleh lingkungan pekerjaannya.
3. Hubungan
individu dengan komunitas
Komunitas dapat diartikan sebagai satuan kebersamaan hidup
sejumlah orang banyak yang memiliki teritorial terbatas, memiliki kesamaan
terhadap menyukai sesuatu hal dan keorganisasian tata kehidupan bersama.
Komunitas
mencakup individu, keluarga dan lembaga yang saling berhubungan secara
independen.
4. Hubungan
individu dengan masyarakat
Hubungan individu dengan masyarakat terletak dalam sikap
saling menjungjung hak dan kewajiban manusia sebagai individu dan manusia
sebagai makhluk sosial. Mana yang menjadi hak individu dan hak masyarakat
hendaknya diketahui dengan mendahulukan hak masyarakat daripada hak individu.
Gotong royong adalah hak masyarakat, sedangkan rekreasi dengan keluarga,
hiburan, shopping adalah hak individu yang semestinya lebih mengutamakan hak
masyarakat.
Sumber : http://soniasworldd.wordpress.com/2012/11/12/tugas-ke2-isd-bab-i-individu-keluarga-dan-masyarakat/