Senin, 21 Mei 2012

CITA – CITA



        Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Dan dapat menjadikan sesorang disaat mendatang. Dengan demikian cita-cita merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan datang. Pada umumnya cita-cita merupakan semacam garis linier yang semakin lama semakin tinggi . dengan perkataan lain  :  cita-cita merupakan keinginan , harapan, dan tujuan manusia yang semakin tinggi tingkatanya.
        Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi , maka cita-cita tersebut disebut angan-angan. Disini persyaratan dan kemampuan tidak/belum dipenuhi sehingga usaha untuk mewujudkan cita-cita tersebut tidak mungkin dilakukan. Misalnya seorang anak bercita-cita ingin menjadi dokter  ia belum sekolah, tidak mngkin berpikir baik, sehingga tidak punya kemampuan berusaha mencapai cita-cita. Dan itu baru taraf angan-angan.
         Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan datang sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkah seseorang mencapai apa yang dicita-citakan, hal itu bergantung dari tiga faktor berikut :
1.      Manusianya itu memiliki cita-cita.
2.      Kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakan.
3.      Seberapa tinggikah cita-cita yang hendak dicita-citakan.

           Faktor manusia yang mau mencapai cita-cita ditentukan oleh kualitas manusianya. Ada orang yang tidak berkemauan sehingga apa yang dicita-citakan hanya merupaka khayalan  saja. Hal demikian banyak menimpa anak-anak muda yang memang senang berkhayal, tetapi sulit mencapai apa yang dicita-citakan, cita-cita merupaka motivasi atau dorongan dalam menempuh hidup. untuk mencapainya dengan cara keras. Dalam mencapai cita-cita merupaka suatu perjuangan hidup yang bila berhasil menjadikan dirinya puas.
            Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapainya cita-cita. Pada umumnya dapat disebut yang memungkinkan dan yangmeng hambat ;
* Faktor yang menguntungkan merpakan kondisi yang memperlancar tercapainya suatu cita-cita.
* Faktor yang menghambat merupakan kondisi yag merintangi tercapainya suatu cita-cita.
Contohnya sebagai berikut :
Syarif dan Haqi adalah dua anak pandai dalam atu kelas, keduanya bercita-cita menjadi sarjana. Syarif anak orang yang cukup kaya. Sehingga dalam mencapai cita-citanya tidak mengalami hambatan. Bahkan bisa dikatakan kondisi ekonomi orang tuanya merupakan faktor yang menguntungkan atau memudahkan mencapai cita-cita syarif. Sebaliknya dengan Haqi yang bisa dibilang kondisi  ekonomi orang tuanya lemah, dan menyebabkan terhambatnya bahkan ia tak mampu lagi mencapai cita-citanya. Ekonomi orang tua Haqi yang lemah merupakan hambatan bagi Haqi dalam mencapai cita-citanya.

        Faktor tingginya cita-cita yang merupakan faktor ketiga dalam mencapai citacita.
Memang ada anjuran agar seseorang menggantungkan cita-citanya setinggi bintang dilangit.
Tetapi bagaimana faktor manusianya. Mampukah yang bersangkutan mencapainya. Demikian juga faktor kondisinya memungkinkan hal itu . Apakah dapat merupakan pendorong atau penghalang cita-cita. sementara itu ada lagi anjuran, agar seseorang menempatkan cita-citanya yang sepadan atau sesuai dengan kemampuanya. Pepatah mengatakan “bayang-bayang setinggi badan”, artinya  mencapai cita-cita sesuai dengan kemampuan dirinya. Anjuran yang terakhir ini menyebabkan seseorang secara bertahap mencapai apa yang diidam-idamkan. Dan semua harus dilakukan dengan penuh perhitungan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki saat itu serta kondisi yang dilaluinya.

    Contoh berikutnya :
Pada mulanya Hasan adalah seorang pedagang kecil, pedagang kaki lima, ia menyadari bahwa dengan modalnya yang kecil maka dengan susah payah diperolehnya keuntungan yang berati. Karena itu ddengan hematnya disisihkan kauntunganya untuk memperbesar modalnya. Hal itu berhasil diperolehnya, sehingga  dengan modal yang lebih besar ia dapat menjadi pedagang menengah. Dan dengan ketekunanya lagi dianjurkan kegiatanya dalam dagang. Dengan kejujuran serta kesungguhan dapatlah ia memperbesar usahanya melalui kredit bank kepadanya. Dengan pengalaman sebagai bekal, kesungguhan serta
Kepercayaan yang dapat diberiikan kepada relasinya, Hasan berhasil menjadi pedagang besar. Cita-citanya berangsur dari pedagang kecil kepedagang menengah, dan akhirnya tercapai menjadi pedagang besar.

        Suatu cita-cita tidak hanya dimiliki  oleh individu, masyarakat dan bangsapun memilki cita-cita juga. Cita-cita suatu bangasa merupakan keinginan atau tujuan suatu bangsa. Misalnya bangsa indonesia mendirikan suatu negara yang merupakan sarana untuk menjadi suatu bangsa yang masyarakatnya memiliki keadilan dan kemakmuran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar